Standar
Kompetensi
- Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi
Kompetensi
Dasar:
- Menjelaskan fungsi dan cara kerja jaringan telekomunikasi (wireline, wireless, modem dan satelit)
- Mendemonstrasikan fungsi dan cara kerja perangkat lunak aplikasi teknologi informasi dan komunikasi.
3.1 Fungsi
dan Cara Kerja Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan
Satelit)
A. Jaringan
Kabel (Wireline)
Fungsi
jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi
secara elektronik. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih
komputer yang saling berhubungan. Jaringan komputer wireline bekerja dengan
menggunakan kabel-kabel sebagai penghubung antarkomputer.
Kabel yang
dapat digunakan adalah kabel coaxial, twisted pair dan serat optik. Pada setiap
komputer harus dilengkapi dengan kartu antarmuka yang disebut dengan NIC
(Network Interface Card) atau LAN (Local Area Network). Jaringan kabel biasanya
digunakan pada area yang kecil, misalnya dalam satu ruangan dan gedung. Setiap
komputer yang terhubung dalam jaringan memiliki MAC Address atau IP Address
(Internet Protocol) yang berbeda-beda.
Keunggulan
dari jaringan wireline adalah:
- Transmisi data 10 s.d 100 Mbps
- Delay atau waktu koneksi antar komputer cepat
- Transmisi data berjalan dengan lancar, dan
- Biaya peralatan terjangkau
Kelemahan
dari jaringan wireline adalah:
- Penggunaa terbatas pada satu tempat yang terjangkau kabel
- Waktu untuk instalasi lama
- Membutuhkan tempat dan lokasi jaringan yang permanen
- Membutuhkan biaya perawatan rutin
- Sulit untuk berpindah tempat
B. Jaringan
Tanpa Kabel (Wireless)
Seiiring dengan kecanggihan
teknologi informasi, untuk membangun sebuah jaringna komputer dapat
dimungkinkan tanpa menggunakan kabel (nirkabel). Untuk pengganti kabel sebagai
penghubung dapat digunakan gelombang radio (Radio Frequency), sinar
inframerah (infared), bluetooth dan melalui gelombang mikro (microwave).
Komputer mobile, seperti notebook dan Personal Digital Asssitance (PDA)
merupakan komputer yang dapat digunakan pada jaringan nirkabel.
Jaringan
nirkabel memiliki keunggulan dan keuntungan dibandingkan dengan jaringan dengan
kabel walaupun ada juga kelemahannya.
Keunggulan
dan keuntungan dari jaringan nirkabel adalah:
1. Mobilitas
Jaringan
nirkabel menyediakan pengaksesan secara real-time kepada pengguna
jaringan di mana saja selama berada dalam batas aksesnya.
2. Kecepatan
instalasi
Proses
instalasi jaringan ini relatif lebih cepat da mudah karena tidak membutuhkan
kabel yang harus dipasang sebagai penghubung.
3.
Fleksibilitas tempat
Jaringan
nirkabel atau wireless sangat fleksibel terhadap tempat, berbeda dengan
jaringan kabel yang tidak mungkin untuk dipasang tanpa kabel.
4.
Pengurangan anggaran biaya
Bila terjadi
perpindahan tempat, anggaran biaya dapat ditekan walaupun instalasi awal pada
jaringan nirkabel ini lebih besar biayanya daripada jaringan kabel. Biaya
instalasi dapat diperkecil karena tidak membutuhkan kabel dan biaya
pemeliharaannya pun murah.
5. Kemampuan
jangkauan.
Konfigurasi
jaringan dapat diubah dari jaringan peer-to-peer untuk jumlah pengguna yang
sedikit menjadi infrastruktur yang lebih banyak. Bahkan, bisa mencapai ribuan
pengguna yang dapat menjelajah dengan jangkauan yang luas.
Kelemahan
dari jaringan nirkabel adalah:
- Transmisi data hanya 1-2 Mbps yang jumlahnya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
- Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat menganggu satu sama lainnya.
- Biaya perlatannya mahal.
- Adanya delay atau waktu koneksi yang besar.
- Adanya masalah propagasi radio. Seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi.
- Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan yang disebabkan spektrumnya tidak besar (pita frekuensinya tidak dapat diperlebar)
- Keamanan data atau kerahasiaan data kurang terjamin.
- Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda yang menghalangi sinyal.
Jaringan
nirkabel biasanya dibangun pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan
universitas, yang mencapai 50-100 meter dari pusat wireless atau hotspot.
Pembangunan jaringan nirkabel pada area kecil sangat sederhana sekali, kita
hanya membutuhkan satu buah wireless access point sebagai hotspot dan
beberapa wireless card adapter yang dipasangkan pada setiap komputer.
Untuk
jaringan komputer yang lebih luas dapat menggunakan microwave (gelombang
mikro) yang akan dibungkan melalui satelit. Gelombang mikro dapat mencapai
jarak yang jauh dan luas. Jaringan nirkabel dengan gelombang mikro memerlukan
biaya yang sangat mahal.
Aplikasi
yang menggunakan gelombang mikro banyak ditawarkan oleh perusahaan komunikasi
satelit broadcast. Dengan meia transmisi multicast via satelit,
beberapa hal yang dapat dilakukan adalah, pengiriman data, siaran langsung
audio dan video. Pengiriman data dan informasi melalui media transmisi multicast
dengan teknologi satelit digital dirasakan lebih ekonomis dan efisien
karena ISP (Internet Service Provider) sebagai penyedia jasa layanan
internet mampu menjangkau belahan dunia dengan jumlah pelanggan atau pengguna
internet yang banyak.
C. Jaringan
dengan Modem
Modem merupakan media elektronik
untuk menghubungkan komputer engan jaringan internet. Modem bekerja dengan
menggunakan sinyal digital yang diterjemahkan menjadi sinyal analoguntuk
ditransmisikan dan sebaliknya, menerjemahkan sinyal analog menjadi sinyal
digital.
Komunikasi
jaringan dengan memanfaatkan modem akan memberikan banyak manfaat kepada
pengguna komputer. Berdasarkan teknologinya, modem dapat dibedakan menjadi:
1.
Modem Dial-up (Modem Telepon)
Modem
telepon bekerja dengan menggunakan jaringan wireline yaitu kabel telepon.
Kecepatan dari modem telepon ini bervariasi. Untuk kebutuhan minimal akses
internet pada perumahan, koneksi dengan dial-up sudah cukup. Pemasangan pada
modem dial-up ini prosesnya lebih mudah serta biaya yang lebih murah. Untuk
dapat berlangganan internet dengan modem dial-up dapat menghubungi ISP (internet
service provider).
Jenis modem
dial-up yang beredar dipasaran terdiri dari modem internal dan modem eksternal.
Modem internal dipasang pada slot ekspansi mainboard, sedangkan modem eksternal
dipasangkan pada komputer dengan menggunakan kabel data serial ataupun kabel
data USB.
Di
Indonesia, beberapa ISP yang dapat melayani jasa internet dengan modem dial-up
diantaranya Telkomnet, Indosatnet, Wasantaranet, CBNet. Untuk saat ini, akses
Internet dial-up dapat dilakukan secara langsung dengan telkomnet@instan. Bila
telah memiliki line telepon dari PT.Telkom dapat melakukan konfigurasi atau
setting sendiri dengan menyediakan modem dial-up.
2.
Cable Modem
Cable modem
memiliki cara kerja yang menyerupai cara kerja Network Interface Card (NIC)
atau kartu ethernet yang dipasang pada komputer untuk Local Area Network (LAN).
Perbedaan cara kerja diantara modem dengan internet adalah pada masalah
jarak. Modem tidak dipengaruhi oleh jarak walaupun hanya memiliki
kecepatan sekitar 50 Kbps (Kilobits per second), sedangkan pada ethernet yang
memiliki kecepatan 10 atau 100 Mbps (Megabits per second) hanya bisa dalam jarak
maksimum kurang lebih 1 km. Kecepatan cable modem berkisar antara 3-56 Mbps,
dan bisa bekerja dalam jarak 100 km lebih.
Proses kerja
dari cable modem adalah memisahkan sinyal dari TV kabel menjadi dua,
yaitu sinyal untuk televisi dan sinyal data yang dihubungkan ke cable
modem. Kedua sinyal tersebut tidak akan mencampuri satu sama lainnya. Kemudian,
cable modem dihubungkan dengan kartu jaringan (Network Interface Card)
yang terdapat dalam PC (Personal Computer). Kecepatan data downstream
(sinyal masuk) rata-rata berkisar antara 4-56 Mbps. Sedangkan kecepatan
upstream (sinyal keluar) berkisar antara 256 Kbps hingga 3 Mbps.
Untuk
mendownload file sebesar 10 MB, pada beberapa modem idealnya dapat dilihat
seperti pada tabel 3.1 berikut:
Meskipun
demikian, pada kenyataannya kecepatan transfer tidak seperti pada tabel di
atas. Hal ini dipengaruhi oleh beberepa faktor, yaitu:
- Kecepatan prosesor dan memori komputer
- Perangkat keras dan lunak yang mengatur alur data antara jaringan dan internet.
- Kepadatan lalu lintas interner yang melalui backbone internet dari penyedia jasa internet.
- Kemampuan dan kecepatan dari server tempat Anda meminta/mengakses data.
- Jumlah pengguna yang mengakses suatu server pada saat yang bersamaan.
Di
Indonesia, penggunaan jaringan televisi kabel muali banyak diminati. Pelanggan
dapat menyaksikan siaran televisi dengan beragam channel dari
mancanegara dan koneksi internet 24 jam dengan kecepatan tinggi. Oleh karena
itu, tidak heran jika cable modem merupakan alternatif ertama pengganti telepon
modem yang sudah mulai terasa lambat, hampir tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan intenet masa kini yang sudah mulai penuh dengan grafik dan multimedia
yang ukurannya besar.
Perbandingan
kecepatan download beberapa jenis koneksi, untuk mendownload file berukuran 10
MB memakan waktu 24 menit. Sedangkan dengan kabel modem berkecapatan 4 Mbps,
file yang dapat didownload dalam waktu sekitar 20 detik.
Dari segi
kecepatan download, tampak jelas sekali perbedaannya. Untuk kecepatan upload
tidak sejauh itu perbedaannya. Namun demikian, perbedannya masih tetap besar,
karena untuk modem dial-up maksimal 33600 bps dibandingkan dengan kabel modem
sekitar 256 Mbps.
Biaya
instalasi pertama cable modem lebih mahal daripada modem dial-up. Tetapi, untuk
jangka panjang, cable modem merupakan alternatif yang tidak terlalu berbeda
jauh biayanya dengan telepon dan modem, jauh lebih cepat, terhubung 24 jam dan
tidak membutuhkan line telepon.
Untuk dapat
terhubung internet, penyedia jasa televisi kabel harus menghubungkan diri dengna
penyedia jasa backbone internet yang lebih besar, yaitu dengan koneksi
OC-3 (155 Mbps) atau multiple redundant OC-3. Multiple redundant
OC-3 dapat menangani kebutuhan bandwidth dari banyak pelanggan. Saat ini
ISP untuk jaringan internet cable modem memberikan layanan dengan kabel SOHO (Small
Office Home Office). Beberapa ISP yang melayani internet dengan jaringan
kabel adalah cbn.net.id, mynet.net, linknet dan indosatnet.
3.
Modem DSL
Saat ini,
DSL (Digital Subscriber Line) merupakan pesaing utama cable modem. Ditinjau
dari segi kecepatan dan biaya tidak berbeda jauh dengan cable modem. Teknologi
untuk modem DSL yang baru tersedia adalah ADSL (Asymmetric Digital Subscriber
Line). Di Indonesia tidak semua dareah terjangkau oleh teknologi DSL. ADSL menggunakan
jaringan kabel telepon yang sudah di-upgrade atau memiliki enhancement
tertentu. ADSL tidak membutuhkan saluran telepon kedua, tetapi membutuhkan splitter
untuk pembagian antara modem denga telepon. Anda bisa menelepon pada saat yang
bersamaan ketika terkoneksi ke internet melalui satu saluran telepon yang sama.
Hal ini dimungkinkan karena sistem pada line telepon tersebut tidak membedakan
antara transmisi data dengan frekuensi tinggi dan transmisi suara pada
frekuensi rendah. Sistem ini masih membutuhkan penyedia jasa internet sendiri,
dan pada umumnya ada kerjasama khusus antara penyedia jaringan telepon dan
penyedia jasa internet. Kecepatan ADSL tidak terlalu jauh berbeda dengan kabel
modem, di mana kecepatan downstream (data masuk) maksimum 1,5 Mbps dam
kecepatan upstream (data keluar) berkisar antara 64 Kbps. Teknologi ADSL
akan mengembangkan modem dengan kecepatan 52 Mbps, kurang lebih 50 kali lebih
baik dari yang ada sekarang.
Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?
Input of
Data
Resources
Processing
Data
Output of
Information
Products
Teknologi Informasi- Terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, manajemen database, dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang dipergunakan dalam suatu sistem informasi yang berbasiskan komputer
- Interaksi yang dinamis dari sistem informasi berbasis komputer dengan telekomunikasi sebagai tulang punggungnya.
- Teknologi Hardware komputer, termasuk mikrokomputer, server berukuran menengah, dan sistem mainframe besar, serta alat-alat input, output dan media penyimpanan yang mendukung
- Teknologi Software komputer, termasuk software sistem operasi, pencari Web, alat pembuat software, dan software aplikasi untuk bisnis seperti untuk manajemen hubungan pelanggan dan manajemen rantai pasokan
- Teknologi jaringan komunikasi, termasuk media telekomunikasi, prosesor, dan software yang dibutuhkan untuk menyediakan akses kabel dan nirkabel, serta dukungan untuk jaringan internet dan jaringan pribadi berbasis Internet, seperti Intranet dan ekstranet
- Teknologi Manajemen Sumber Daya, termasuk software sistem manajemen database untuk mengembangkan, mengakses dan memelihara database organisasi
Profesional Bisnis
Lima area pengetahuan yang perlu bagi pemakai (end user) dalam rangka memahami sistim informasi adalah:
- Konsep dasar. Pemakai harus terbiasa dengan komponen dan jenis sistim informasi yang ada. Tetapi mereka juga harus terbiasa dengan teori tentang sistem secara umum dan teori tentang pengolahan informasi ( mesin dan manusia).
- Teknologi Informasi.Pemakai perlu memahami teknologi, tepatnya, teknologi informasi mengenai perangkat keras,perangkat lunak,telekomunikasi,database management, dan bagaimana semua unsur-unsur ini berinteraksi dalam suatu proses secara dinamis dalam perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, pengembangan, dan cara yang baru dalam melakukan bisnis
4. Proses Pengembangan. Pemakai Sistem Informasi harus mengetahui konsep dasar tentang pemecahan masalah dan pengembangan. Di sini kamu perlu menjadi terbiasa dengan metodologi pendekatan sistem , daur hidup pengembangan sistem, dan membuat prototip (mengembangkan sistem yang lama ke yang baru)
5. Mengelola tantangan. Bagaimana para manajer menggunakan sumber daya Sistem Informasi sebagai suatu kunci untuk berhubungan dengan pemakai. Terlebih lagi, pengetahuan tentang manajemen perlu dikuasai oleh masing-masing pemakai , karena IT menuntut pemakai akhir dapat membuat keputusan yang mandiri dalam mendukung pencapaian sasaran perusahaan secara keseluruhan (mengetahui target keinginan pasar)
Jenis Jenis SI
Sistim Informasi dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dukungan yang dapat mereka sediakan bagi suatu organisasi.
- Sistem pendukung Operasi, mengolah data yang dihasilkan atau digunakan dalam operasi bisnis. Sistem ini menghasilkan berbagai produk (informasi) untuk keperluan/penggunaan internal dan eksternal. Sistem Pendukung Operasi tidak menekankan pada membuat suatu produk informasi spesifik/khusus bagipara manajer. pada umumnya diperlukan pengolahan lebih lanjut oleh Sistem Informasi Manajemen.
·
- Memproses transaksi bisnis secara efektif
3.Mendukung komunikasi dan kerja sama/kolaborasi dalam perusahaan
4.Memperbaharui database perusahaan.
Jenis – Jenis SI
Sistem Pendukung Manajemen, membantu para manajer dalam pem-buatan/pengambilan keputusan.
Menyediakan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan bagi semua tingkatan manajer dan para profesional bisnis adalah meru-pakan suatu tugas kompleks. Secara konseptual, beberapa jenis Sistem Informasi mendukung berbagai macam pengambilan keputusan yang menjadi tanggung-jawab manajer.
1.Sistem informasi manajemen- menyediakan informasi dalam wujud laporan dan tayangan/tampilan kepada para manajer dan para profesional bisnis.
2.Sistem Pendukung Keputusan- memberikan dukungan komputer secara langsung kepada para Manajer dalam proses pengambilan atau pembuatan keputusan .
3.Sistem Informasi Eksekutif- menyediakan informasi kritis, baik dari sumber internal maupun eksternal dalam bentuk penampilan tayangan/display bagi para EksekutipManajer dengan cara penggunaan yang mudah (easy-to-use).
Proses Pengembangan Sistem Informasi
- Siklus Pengembangan Sistim informasi secara tradisional adalah berdasarkan langkah-langkah pendekatan sistem(sistem approach) untuk memecahkan suatu masalah:
- Penyelidikan Sistem. Langkah ini dimulai dengan proses Perencanaan Sistim Informasi yang formal, untuk membantu menyeleksi berbagai pilihan peluang yang ada. Secara khusus hal ini berhubungan dengan biaya untuk pengembangan suatu Sistim Informasi, langkah ini meliputi suatu Analisa Cost/Benefit sebagai bagian dari suatu studi kelayakan.
- Analisa Sistem. Langkah ini meliputi suatu rangkaian kegiatan analisa kebutuhan informasi bagi pemakai (akhir), lingkungan organisasi, dan sistem yang sekarang digunakan untuk menentukan kebutuhan fungsional pada sistem yang baru (akan dirancang).
- Disain Sistim. Pada langkah ini dirancang spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, orang-orang, dan sumber daya data bagi sistem tersebut. Menentukan/merumuskan informasi yang di-harapkan akan dihasilkan oleh Sistem yang baru nanti.
- Implementasi Sistem. Pada langkah ini organisasi mengembangkan atau mengadakan perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang dirancang tsb. Uji coba terhadap sistem dan pelatihan bagi orang-orang yang akan mengoperasikan dan menggunakan sistem adalah juga bagian dari langkah ini. Akhirnya, organisasi harus melakukan kegiatan konversi dari sistem lama kepada sistem yang baru.
- Pemeliharaan Sistem. Didalam langkah ini, manajemen melakukan suatu proses peninjauan ulang(review) pasca implementasi, untuk memonitor, mengevaluasi, dan melakukan modifikasi terhadap sistem yang baru tersebut jika memang dibutuhkan
- Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manaj. Operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
- Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
- Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis
- Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompentitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
- Peluang karier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
- Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan