Rabu, 11 Juni 2014

Jaringan Telekomunikasi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi



Standar Kompetensi
  • Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi
 Kompetensi Dasar:
  • Menjelaskan fungsi dan cara kerja jaringan telekomunikasi (wireline, wireless, modem dan satelit)
  • Mendemonstrasikan fungsi dan cara kerja perangkat lunak aplikasi teknologi informasi dan komunikasi.
3.1 Fungsi dan Cara Kerja Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit)
A. Jaringan Kabel (Wireline)
Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara elektronik. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan. Jaringan komputer wireline bekerja dengan menggunakan kabel-kabel sebagai penghubung antarkomputer.
Kabel yang dapat digunakan adalah kabel coaxial, twisted pair dan serat optik. Pada setiap komputer harus dilengkapi dengan kartu antarmuka yang disebut dengan NIC (Network Interface Card) atau LAN (Local Area Network). Jaringan kabel biasanya digunakan pada area yang kecil, misalnya dalam satu ruangan dan gedung. Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan memiliki MAC Address atau IP Address (Internet Protocol) yang berbeda-beda.
Keunggulan dari jaringan wireline adalah:
  1. Transmisi data 10 s.d 100 Mbps
  2. Delay atau waktu koneksi antar komputer cepat
  3. Transmisi data berjalan dengan lancar, dan
  4. Biaya peralatan terjangkau
Kelemahan dari jaringan wireline adalah:
  1. Penggunaa terbatas pada satu tempat yang terjangkau kabel
  2. Waktu untuk instalasi lama
  3. Membutuhkan tempat dan lokasi jaringan yang permanen
  4. Membutuhkan biaya perawatan rutin
  5. Sulit untuk berpindah tempat
B. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)
 Seiiring dengan kecanggihan teknologi informasi, untuk membangun sebuah jaringna komputer dapat dimungkinkan tanpa menggunakan kabel (nirkabel). Untuk pengganti kabel sebagai penghubung dapat digunakan gelombang radio (Radio Frequency), sinar inframerah (infared), bluetooth dan melalui gelombang mikro (microwave). Komputer mobile, seperti notebook dan Personal Digital Asssitance (PDA) merupakan komputer yang dapat digunakan pada jaringan nirkabel.
Jaringan nirkabel memiliki keunggulan dan keuntungan dibandingkan dengan jaringan dengan kabel walaupun ada juga kelemahannya.
Keunggulan dan keuntungan dari jaringan nirkabel adalah:
1. Mobilitas
Jaringan nirkabel menyediakan pengaksesan secara real-time kepada pengguna jaringan di mana saja selama berada dalam batas aksesnya.
2. Kecepatan instalasi
Proses instalasi jaringan ini relatif lebih cepat da mudah karena tidak membutuhkan kabel yang harus dipasang sebagai penghubung.
3. Fleksibilitas tempat
Jaringan nirkabel atau wireless sangat fleksibel terhadap tempat, berbeda dengan jaringan kabel yang tidak mungkin untuk dipasang tanpa kabel.
4. Pengurangan anggaran biaya
Bila terjadi perpindahan tempat, anggaran biaya dapat ditekan walaupun instalasi awal pada jaringan nirkabel ini lebih besar biayanya daripada jaringan kabel. Biaya instalasi dapat diperkecil karena tidak membutuhkan kabel dan biaya pemeliharaannya pun murah.
5. Kemampuan jangkauan.
Konfigurasi jaringan dapat diubah dari jaringan peer-to-peer untuk jumlah pengguna yang sedikit menjadi infrastruktur yang lebih banyak. Bahkan, bisa mencapai ribuan pengguna yang dapat menjelajah dengan jangkauan yang luas.
Kelemahan dari jaringan nirkabel adalah:
  1. Transmisi data hanya 1-2 Mbps yang jumlahnya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
  2. Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat menganggu satu sama lainnya.
  3. Biaya perlatannya mahal.
  4. Adanya delay atau waktu koneksi yang besar.
  5. Adanya masalah propagasi radio. Seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi.
  6. Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan yang disebabkan spektrumnya tidak besar (pita frekuensinya tidak dapat diperlebar)
  7. Keamanan data atau kerahasiaan data kurang terjamin.
  8. Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda yang menghalangi sinyal.
Jaringan nirkabel biasanya dibangun pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas, yang mencapai 50-100 meter dari pusat wireless atau hotspot. Pembangunan jaringan nirkabel pada area kecil sangat sederhana sekali, kita hanya membutuhkan satu buah wireless access point sebagai hotspot dan beberapa wireless card adapter yang dipasangkan pada setiap komputer.
Untuk jaringan komputer yang lebih luas dapat menggunakan microwave (gelombang mikro) yang akan dibungkan melalui satelit. Gelombang mikro dapat mencapai jarak yang jauh dan luas. Jaringan nirkabel dengan gelombang mikro memerlukan biaya yang sangat mahal.
Aplikasi yang menggunakan gelombang mikro banyak ditawarkan oleh perusahaan komunikasi satelit broadcast. Dengan meia transmisi multicast via satelit, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah, pengiriman data, siaran langsung audio dan video. Pengiriman data dan informasi melalui media transmisi multicast dengan teknologi satelit digital dirasakan lebih ekonomis dan efisien karena ISP (Internet Service Provider) sebagai penyedia jasa layanan internet mampu menjangkau belahan dunia dengan jumlah pelanggan atau pengguna internet yang banyak.
C. Jaringan dengan Modem
 Modem merupakan media elektronik untuk menghubungkan komputer engan jaringan internet. Modem bekerja dengan menggunakan sinyal digital yang diterjemahkan menjadi sinyal analoguntuk ditransmisikan dan sebaliknya, menerjemahkan sinyal analog menjadi sinyal digital.
Komunikasi jaringan dengan memanfaatkan modem akan memberikan banyak manfaat kepada pengguna komputer. Berdasarkan teknologinya, modem dapat dibedakan menjadi:
1.       Modem Dial-up (Modem Telepon)
Modem telepon bekerja dengan menggunakan jaringan wireline yaitu kabel telepon. Kecepatan dari modem telepon ini bervariasi. Untuk kebutuhan minimal akses internet pada perumahan, koneksi dengan dial-up sudah cukup. Pemasangan pada modem dial-up ini prosesnya lebih mudah serta biaya yang lebih murah. Untuk dapat berlangganan internet dengan modem dial-up dapat menghubungi ISP (internet service provider).
Jenis modem dial-up yang beredar dipasaran terdiri dari modem internal dan modem eksternal. Modem internal dipasang pada slot ekspansi mainboard, sedangkan modem eksternal dipasangkan pada komputer dengan menggunakan kabel data serial ataupun kabel data USB.
Di Indonesia, beberapa ISP yang dapat melayani jasa internet dengan modem dial-up diantaranya Telkomnet, Indosatnet, Wasantaranet, CBNet. Untuk saat ini, akses Internet dial-up dapat dilakukan secara langsung dengan telkomnet@instan. Bila telah memiliki line telepon dari PT.Telkom dapat melakukan konfigurasi atau setting sendiri dengan menyediakan modem dial-up.
2.       Cable Modem
Cable modem memiliki cara kerja yang menyerupai cara kerja Network Interface Card (NIC) atau kartu ethernet yang dipasang pada komputer untuk Local Area Network (LAN). Perbedaan cara kerja diantara modem dengan internet adalah pada masalah jarak.  Modem tidak dipengaruhi oleh jarak walaupun hanya memiliki kecepatan sekitar 50 Kbps (Kilobits per second), sedangkan pada ethernet yang memiliki kecepatan 10 atau 100 Mbps (Megabits per second) hanya bisa dalam jarak maksimum kurang lebih 1 km. Kecepatan cable modem berkisar antara 3-56 Mbps, dan bisa bekerja dalam jarak 100 km lebih.
Proses kerja dari cable modem adalah memisahkan sinyal dari TV kabel menjadi dua, yaitu  sinyal untuk televisi dan sinyal data yang dihubungkan ke cable modem. Kedua sinyal tersebut tidak akan mencampuri satu sama lainnya. Kemudian, cable modem dihubungkan dengan kartu jaringan (Network Interface Card) yang terdapat dalam PC (Personal Computer). Kecepatan data downstream (sinyal masuk) rata-rata berkisar antara 4-56 Mbps. Sedangkan kecepatan upstream (sinyal keluar) berkisar antara 256 Kbps hingga 3 Mbps.
Untuk mendownload file sebesar 10 MB, pada beberapa modem idealnya dapat dilihat seperti pada tabel 3.1 berikut:
Meskipun demikian, pada kenyataannya kecepatan transfer tidak seperti pada tabel di atas. Hal ini dipengaruhi oleh beberepa faktor, yaitu:
  • Kecepatan prosesor dan memori komputer
  • Perangkat keras dan lunak yang mengatur alur data antara jaringan dan internet.
  • Kepadatan lalu lintas interner yang melalui backbone internet dari penyedia jasa internet.
  • Kemampuan dan kecepatan dari server tempat Anda meminta/mengakses data.
  • Jumlah pengguna yang mengakses suatu server pada saat yang bersamaan.
Di Indonesia, penggunaan jaringan televisi kabel muali banyak diminati. Pelanggan dapat menyaksikan siaran televisi dengan beragam channel dari mancanegara dan koneksi internet 24 jam dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, tidak heran jika cable modem merupakan alternatif ertama pengganti telepon modem yang sudah mulai terasa lambat, hampir tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan intenet masa kini yang sudah mulai penuh dengan grafik dan multimedia yang ukurannya besar.
Perbandingan kecepatan download beberapa jenis koneksi, untuk mendownload file berukuran 10 MB memakan waktu 24 menit. Sedangkan dengan kabel modem berkecapatan 4 Mbps, file yang dapat didownload dalam waktu sekitar 20 detik.
Dari segi kecepatan download, tampak jelas sekali perbedaannya. Untuk kecepatan upload tidak sejauh itu perbedaannya. Namun demikian, perbedannya masih tetap besar, karena untuk modem dial-up maksimal 33600 bps dibandingkan dengan kabel modem sekitar 256 Mbps.
Biaya instalasi pertama cable modem lebih mahal daripada modem dial-up. Tetapi, untuk jangka panjang, cable modem merupakan alternatif yang tidak terlalu berbeda jauh biayanya dengan telepon dan modem, jauh lebih cepat, terhubung 24 jam dan tidak membutuhkan line telepon.
Untuk dapat terhubung internet, penyedia jasa televisi kabel harus menghubungkan diri dengna penyedia jasa backbone internet yang lebih besar, yaitu dengan koneksi OC-3 (155 Mbps) atau multiple redundant OC-3. Multiple redundant OC-3 dapat menangani kebutuhan bandwidth dari banyak pelanggan. Saat ini ISP untuk jaringan internet cable modem memberikan layanan dengan kabel SOHO (Small Office Home Office). Beberapa ISP yang melayani internet dengan jaringan kabel adalah cbn.net.id, mynet.net, linknet dan indosatnet.
3.       Modem DSL
Saat ini, DSL (Digital Subscriber Line) merupakan pesaing utama cable modem. Ditinjau dari segi kecepatan dan biaya tidak berbeda jauh dengan cable modem. Teknologi untuk modem DSL yang baru tersedia adalah ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Di Indonesia tidak semua dareah terjangkau oleh teknologi DSL. ADSL menggunakan jaringan kabel telepon yang sudah di-upgrade atau memiliki enhancement tertentu. ADSL tidak membutuhkan saluran telepon kedua, tetapi membutuhkan splitter untuk pembagian antara modem denga telepon. Anda bisa menelepon pada saat yang bersamaan ketika terkoneksi ke internet melalui satu saluran telepon yang sama. Hal ini dimungkinkan karena sistem pada line telepon tersebut tidak membedakan antara transmisi data dengan frekuensi tinggi dan transmisi suara pada frekuensi rendah. Sistem ini masih membutuhkan penyedia jasa internet sendiri, dan pada umumnya ada kerjasama khusus antara penyedia jaringan telepon dan penyedia jasa internet. Kecepatan ADSL tidak terlalu jauh berbeda dengan kabel modem, di mana kecepatan downstream (data masuk) maksimum 1,5 Mbps dam kecepatan upstream (data keluar) berkisar antara 64 Kbps. Teknologi ADSL akan mengembangkan modem dengan kecepatan 52 Mbps, kurang lebih 50 kali lebih baik dari yang ada sekarang.









Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?
Input of
Data
Resources
Processing
Data
Output of
Information
Products 
Teknologi Informasi
  • Terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, manajemen database, dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang dipergunakan dalam suatu sistem informasi yang berbasiskan komputer
  • Interaksi yang dinamis dari sistem informasi berbasis komputer dengan telekomunikasi sebagai tulang punggungnya.
Teknologi Informasi :
  • Teknologi Hardware komputer, termasuk mikrokomputer, server berukuran menengah, dan sistem mainframe besar, serta alat-alat input, output dan media penyimpanan yang mendukung
  • Teknologi Software komputer, termasuk software sistem operasi, pencari Web, alat pembuat software, dan software aplikasi untuk bisnis seperti untuk manajemen hubungan pelanggan dan manajemen rantai pasokan
  • Teknologi jaringan komunikasi, termasuk media telekomunikasi, prosesor, dan software yang dibutuhkan untuk menyediakan akses kabel dan nirkabel, serta dukungan untuk jaringan internet dan jaringan pribadi berbasis Internet, seperti Intranet dan ekstranet
  • Teknologi Manajemen Sumber Daya, termasuk software sistem manajemen database untuk mengembangkan, mengakses dan memelihara database organisasi
Kerangka Kerja Sistem Informasi bagi para
Profesional Bisnis
Lima area pengetahuan yang perlu bagi pemakai (end user)  dalam rangka memahami sistim informasi adalah:
  • Konsep dasar. Pemakai harus terbiasa dengan        komponen dan jenis sistim informasi yang ada. Tetapi mereka juga harus terbiasa dengan teori tentang sistem secara umum dan teori tentang pengolahan informasi ( mesin dan manusia).
  • Teknologi Informasi.Pemakai  perlu memahami teknologi,    tepatnya, teknologi informasi mengenai perangkat keras,perangkat lunak,telekomunikasi,database management, dan bagaimana semua unsur-unsur ini  berinteraksi dalam suatu proses secara dinamis dalam perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, pengembangan, dan cara yang baru dalam melakukan bisnis
3. Aplikasi Bisnis. Bagaimana sistim informasi diimplementasi-kan dalam kegiatan bisnis dengan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan yang terlihat . Pemakai yang  terlatih mempelajari kedua-duanya, baik tentang bagaimana cara menggunakan sistim informasi untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada dan juga untuk mulai menggunakan (aplikasi bisnis bergerak dibidang apa??)
4. Proses Pengembangan. Pemakai Sistem Informasi harus mengetahui   konsep dasar tentang pemecahan masalah dan pengembangan. Di sini kamu perlu menjadi terbiasa dengan metodologi pendekatan sistem , daur hidup pengembangan sistem, dan membuat prototip (mengembangkan sistem yang lama ke yang baru)
5.    Mengelola tantangan. Bagaimana para manajer menggunakan sumber daya Sistem Informasi sebagai suatu kunci untuk berhubungan dengan pemakai. Terlebih lagi, pengetahuan tentang  manajemen perlu dikuasai oleh masing-masing pemakai , karena IT menuntut pemakai akhir dapat membuat keputusan yang mandiri dalam mendukung pencapaian sasaran perusahaan secara keseluruhan (mengetahui target keinginan pasar)
Jenis Jenis SI
Sistim Informasi dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dukungan yang dapat mereka sediakan bagi suatu organisasi.
  • Sistem pendukung Operasi, mengolah data yang dihasilkan atau  digunakan dalam operasi bisnis. Sistem ini menghasilkan berbagai produk (informasi) untuk keperluan/penggunaan internal dan eksternal. Sistem Pendukung Operasi tidak menekankan pada membuat suatu produk informasi spesifik/khusus bagipara manajer. pada umumnya diperlukan pengolahan lebih lanjut oleh Sistem Informasi Manajemen.
Peran Sistem pendukung Operasi pada suatu Perusahaan Bisnis adalah :
·          
    • Memproses transaksi bisnis secara efektif
2.Mengendalikan proses dalam industri/pabrik
3.Mendukung komunikasi dan kerja sama/kolaborasi dalam perusahaan
4.Memperbaharui database perusahaan.
Jenis – Jenis SI
Sistem Pendukung Manajemen, membantu para manajer dalam pem-buatan/pengambilan keputusan.
Menyediakan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan bagi semua tingkatan manajer dan para profesional bisnis adalah meru-pakan suatu tugas kompleks. Secara konseptual, beberapa jenis Sistem Informasi mendukung berbagai macam pengambilan keputusan yang menjadi tanggung-jawab manajer.
1.Sistem informasi manajemen- menyediakan informasi dalam wujud laporan dan tayangan/tampilan kepada para manajer dan para profesional bisnis.
2.Sistem Pendukung Keputusan- memberikan dukungan komputer secara langsung  kepada para Manajer  dalam proses pengambilan atau pembuatan keputusan .
3.Sistem Informasi Eksekutif- menyediakan informasi kritis, baik dari sumber internal maupun eksternal dalam bentuk penampilan tayangan/display bagi para EksekutipManajer dengan cara penggunaan yang mudah   (easy-to-use).
Proses Pengembangan Sistem Informasi
  • Siklus Pengembangan Sistim informasi secara tradisional adalah berdasarkan langkah-langkah pendekatan sistem(sistem approach) untuk memecahkan suatu masalah:
  • Penyelidikan Sistem. Langkah ini dimulai dengan proses Perencanaan Sistim Informasi yang formal, untuk membantu menyeleksi berbagai pilihan peluang yang ada.  Secara khusus hal ini berhubungan dengan biaya untuk pengembangan suatu Sistim Informasi, langkah ini meliputi suatu Analisa Cost/Benefit sebagai bagian dari suatu studi kelayakan.
  • Analisa Sistem. Langkah ini meliputi suatu rangkaian kegiatan analisa kebutuhan informasi bagi pemakai (akhir), lingkungan organisasi, dan sistem yang sekarang digunakan untuk menentukan kebutuhan  fungsional pada sistem yang baru (akan dirancang).
Proses Pengembangan Sistem Informasi
  • Disain Sistim. Pada langkah ini dirancang spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, orang-orang, dan sumber daya data bagi sistem tersebut. Menentukan/merumuskan informasi yang di-harapkan akan dihasilkan oleh Sistem yang baru nanti.
  • Implementasi Sistem. Pada langkah ini organisasi mengembangkan atau mengadakan perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang dirancang tsb. Uji coba terhadap sistem dan pelatihan bagi orang-orang yang akan mengoperasikan dan menggunakan sistem adalah juga bagian dari langkah ini. Akhirnya, organisasi  harus melakukan kegiatan konversi dari sistem lama kepada sistem yang baru.
  • Pemeliharaan Sistem. Didalam langkah ini, manajemen melakukan suatu proses peninjauan ulang(review) pasca implementasi, untuk memonitor, mengevaluasi, dan melakukan modifikasi terhadap sistem yang baru tersebut jika memang dibutuhkan
Fungsi Sistem Informasi mewakili :
  • Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manaj. Operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
  • Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
  • Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis
  • Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompentitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
  • Peluang karier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
  • Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK SISTEM INFORMASI


Di era globalisasi, kehadiran teknologi sangat mempengaruhi segala bidang kehidupan baik ekonomi, pendidikan, pertahanan keamanan maupun bidang lainnya. Terlebih dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selalu berkembang dan semakin canggih dengan penemuan-penemuan barunya baik dari ukuran, bentuk, kemampuan dan kecepatannya. Hal ini  membawa perubahan yang besar bagi kehidupan manusia. Manusia harus selalu update perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta berpikir lebih maju untuk menghadapi persaingan, memenuhi kebutuhan serta memudahkan manusia dalam mencari informasi maupun menerima informasi. Sehingga saat ini jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang dalam berkomunikasi.
Organisasi dalam bidang pendidikan yang merupakan organisasi non profit bidang pemerintahan misalnya sekolah juga memerlukan komunikasi dalam menjalankan roda organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut penelitian seorang pakar komunikasi(dalam Usman, 2009:419) menyimpulkan bahwa sekitar 75% – 90% waktu kerja digunakan pimpinan atau manajer untuk berkomunikasi. Komunikasi memang penting dilakukan untuk menyampaikan atau menerima informasi yang akan berguna sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan. Maka organisasi pendidikan hendaknya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal dalam proses SIM sehingga akan memudahkan manajer dalam memperoleh informasi yang relevan dan dibutuhkan tanpa harus menghabiskan banyak waktu. Selain itu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan. Karena melalui pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan muncullah berbagai jenis kegiatan yang berbasis teknologi seperti e-learning, e-library dan sebagainya.
Oleh karena itu, penyusun mengangkat judul “Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Sistem Informasi Manajemen” dalam makalah ini. Adapun dalam makalah ini akan dibahas hal-hal pokok sebagai berikut: (a) pengertian teknologi informasi dan komunikasi; (b) teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem informasi manajemen; (c) komunikasi data; (d) aplikasi komunikasi data; dan (e) komputerisasi sistem.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri dari dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Syam (Muhtadi, t.t:4) mendefinisikan teknologi informasi sebagai ilmu yang diperlukan untuk memanage informasi agar dapat ditelusuri kembali dengan mudah dan akurat. Sedangkan teknologi komunikasi menurut Mahmun (t.t:2)  mengatakan bahwa teknologi komunikasi adalah teknologi yang berkaitan dengan cara menyampaikan data dan informasi.
Menurut Martin (Zulfa, 2010:3), teknologi informasi dan komunikasi yaitu semua bentuk teknologi yang terlibat dalam pengumpulan, memanipulasi, komunikasi, presentasi dan menggunakan data (data yang ditransformasi menjadi informasi).
Maka dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi yang menggunakan komputer atau alat komunikasi lainnya untuk mengumpulkan, mengolah dan menyampaikan atau mengirim informasi dengan mudah dan akurat.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih memberikan peluang bagi dunia pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas serta mencapai tujuan pendidikan. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan sarana yang dapat digunakan untuk  mengumpulkan atau menyediakan informasi yang dibutuhkan organisasi dengan akurat dan tanpa menghabiskan banyak waktu sehingga lebih mempercepat kinerja organisasi. Sedangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berguna bagi organisasi dalam menyediakan informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Maka pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem informasi manajemen akan mendukung aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Kemudahan yang ada ini akan mengakibatkan SIM menjadi lebih efisien.
Contoh adanya sistem informasi akademik (SIAKAD) online yang telah diterapkan di banyak Perguruan Tinggi sangat membantu manajer, orang tua, peserta didik maupun karyawan (dosen, TU, dsb) dalam mengakses informasi sehubungan dengan informasi yang dibutuhkan mengenai akademik. Manajer dapat mengambil keputusan berdasarkan SIAKAD misalnya mengenai perkembangan rata-rata nilai mahasiswa. Ketika terjadi penurunan maka manajer dapat mengevaluasi penyebab-penyebabnya sehingga ia dapat mengambil keputusan untuk memperbaiki kelemahan yang ada. Bagi orang tua, mereka dapat melihat perkembangan dan mendapatkan informasi mengenai kemajuan belajar anaknya setiap saat. Bagi peserta didik memperoleh kemudahan informasi mengenai perkuliahan. Dan bagi karyawan memudahkan pekerjaan mereka baik dalam input nilai maupun penyimpanan data-data nilai.
C. Komunikasi Data
Riyanto (2004:1) mendefinisikan komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi di antara komputer-komputer atau piranti lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Sedangkan Sutabri (2005:243) menyatakan bahwa komunikasi data merupakan gabungan dua teknik yaitu teknik telekomunikasi dan pengolahan data. Telekomunikasi berkaitan dengan penyaluran informasi dari satu titik ke titik lain. Pengolahan data merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data.
Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa komunikasi data adalah proses pengiriman informasi dari suatu titik ke titik lain dengan menggunakan kode tertentu melalui media komunikasi.

Adapun tujuan dari komunikasi data menurut Sutabri(2005:244) antara lain:
  • Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah yang besar secara efisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari satu tempat ke tempat yang lain.
  • Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use)
  • Memungkinkan penggunaan sistem komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol (baik sentralisasi maupun desentralisasi )
  • Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer
  • Mengurangi waktu untuk pengolahan data.
  • Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan).
  • Mempercepat penyebarluasan informasi.
Hal-hal yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam komunikasi data menurut Sutabri (2005:244) yaitu
1. Transmisi Komunikasi Data
Pada dasarnya dalam komunikasi data minimal mempunyai tiga elemen yaitu sumber data, saluran transmisi dan penerima. Saluran transmisi merupakan medium untuk membawa data dari sumber data ke penerima. Sedangkan saluran yang digunakan membawa data dari sumber data ke penerima disebut dengan kanal telekomunikasi. (Sutabri, 2005:244)
2. Perangkat keras komunikasi data
Perangkat keras komunikasi data sebenarnya terfokus pada peralatan komunikasinya saja. Akan tetapi, setiap pemakaian peralatan komunikasi data selalu membutuhkan tambahan peralatan yang digunakan untuk berinteraksi dengan manusia. Oleh karena itu, secara keseluruhan peralatan komunikasi data sering dibagi dua: “Data Communication Equipment” dan “Data Terminal Equipment”. Semua perangkat keras pada komunikasi data masuk dalam kedua pembagian ini. (Sutabri, 2005:250)
Data Communication Equipment (DCE) adalah peralatan-peralatan yang digunakan untuk komunikasi data dan berorientasi pada proses komunikasi itu sendiri. Contoh DCE adalah media komunikasi, modem, stasiun relay, kantor telepon, transponder (transmitter dan responder), dan lain sebagainya. Sedangkan Data Terminal Equipment (DTE) adalah peralatan-peralatan yang digunakan pada komunikasi data, akan tetapi lebih berorientasi pada interaksi pada pemakai dan bukan pada proses komunikasinnya. Karena fungsi DTE berada berada di ujung proses komunikasi, maka ada literature yang menyebut bahwa DTE sebagai Data Terminating Equipment. Contoh DTE adala komputer, terminal, konsentrator, multiplexer, dan lain sebagainya. (Sutabri, 2005:250)



  • Media Komunikasi
Bermacam-macam bentuk media yang dapat digunakan dalam proses komunikasi data. Di bawah ini akan dijelaskan tentang media dalam komunikasi data
1.      Kabel. Dalam bahasa inggris sering dipisahkan antara “Wire” dan “Cable”. Wire adalah bentuk kabel yang kecil, yakni kabel telepon baik yang twisted (terulir) dan untwisted (searah). Sedangkan Cable adalah bentuk kabel yang lebih besar, dalam hal ini adalah Coaxial.
2.      Fiber optic. Dengan bantuan cahaya, pulsa-pulsa kode dapat dikirim dari suatu tempat ke tempat lain. Fiber optic tergolong baru dalam kancahnya sebagai media komunikasi, tetapi perkembangannya sangat cepat karena beberapa keunggulan, seperti lebih andal untuk jarak jauh, lebih sulit untuk disadap, lebih cepat, lebih ringkas/kecil, dan lain sebagainya.
3.      Gelombang radio. Gelombang radio sering dibagi ke dalam beberapa kategori sesuai dengan frekuensi pancarannya. Gelombang radio yang sering digunakan untuk komunikasi data adalah gelombang microwave, gelombang radio biasa, dan satelit.
  • DCCU (data communication controller unit)
Didalam sistem komunikasi data, ada sistem yang mengatur hubungan dengan peralatan komunikasi data. Peralatan ini disebut DCCU (data communication controller unit). DCCU sering tidak merupakan bagian yang terpisah, melainkan bagian integral yang baku dari sistem komunikasi data sehingga tidak dapat diidentifikasi secara terpisah. Tugas DCCU adalah sebagai berikut :
1.      Membentuk antarmuka antara sistem input/output bus dan modem.
2.      Mengendalikan sinyal antarmuka modem dan konversi level sinyal agar sesuai dengan antarmuka.
3.      Mengubah data yang akan dikirim menjadi serial dan sebaliknya.
4.      Untuk peralatan sinkron terdapat buffer. Kendali berita antara 2 stasiun            dilakukan oleh DCCU (data communication controller unit)
5.      Mengatur error recovery dengan mekanisme retry.
6.      Melakukan konversi sandi bila perlu.
7.      Melakukan sinkronisasi karakter baik dengan cara start/stop maupun dengan karakter SYN.
8.      Melakukan BIT sinkronisasi untuk controller asinkron. Kadang controller asinkron juga dapat melakukannya dengan internal clock.
9.      Melakukan pengujian kesalahan (parity, longitudinal, atau BCC).
10.  Mengendalikan prosedur dengan melacak karakter transmisi control.
·         Terminal
Terminal merupakan alat yang melayani proses input/output dan merupakan penghubung antara manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oleh kebutuhan pada saat sekarang dan akan datang, misalnya karena adanya pertumbuhan. Pemilihan terminal merupakan keputusan yang penting karena pada terminal tergantung hubungan antara manusia dengan manusia.
Dikenal beberapa macam terminal dasar, yaitu :
1.      Teletypewriter
2.      VDT/VDU (video display terminal/unit)
3.      Remote job entry terminal
4.      Transaction terminal
5.      Terminal cerdas (intelligent terminal)
  • Komputer
Komputer atau processor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data agak berbeda dengan komputer untuk proses pengolahan data. Sebenarnya general purpses komputer dapat digunakan untuk komunikasi data, tetapi kurang efisien. Kemampuan tergantung juga pada perangkat keras yang disambungkannya. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan secara efisien tersebut. Kebutuhan utama komputer untuk komunikasi data adalah mengolah data yang datang secara tepat dalam sistem “real time”. Ada tiga macam penggunaan central komputer, yaitu :
1.      Stand alone
2.      General purpose
3.      Front end
  • Multiplexer
Sistem komputer pada dasarnya bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatan transmisi pada suatu hubungan data mungkin jauh lebih cepat dari pada kecepatan sebuah terminal. Bila hubungan data ini hanya digunakan oleh satu terminal, biaya operasi dibandingkan dengan data yang dikirimkan cukup tinggi. Sisten komputer tersebut bekerja tidak efisien karena banyak waktu yang terbuang untuk menunggu penerima siap menerima data berikutnya. Untuk efisien penggunaan saluran digunakan “multiplexing”.
Multiplexer bertugas mengirim data dari sejumlah terminal sekaligus. Ini berarti membagi link menjadi bagian yang masing-masing berisi informasi dari sumber yang terpisah. Dengan peralatan ini, beberapa penerima dihubungkan sekaligus ke sistem komputer dan pengiriman data akan dikirim secara bergiliran kepada masing-masing penerima. Ada dua macam multiplexer, yaitu frequency division multiplexing dan time divison multiplexing
Jadi, multiplexing adalah penggabungan dua sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi. Ada beberapa alasan/keuntungan penggunaan multiplexer, yaitu :
1.      Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
2.      Memanfaatkan sumber daya (resources) seefisien mungkin
3.      Kapasitas terbatas dari saluran komunikasi digunakan semaksimal mungkin
4.      Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama.


·         Concentrator
Kadang sistem komunikasi data tumbuh demikian kompleksnya sehingga cukup bermanfaat penggunaan concentrator yang merupakan antarmuka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Concentrator ini menyerupai multiplexer. Akan tetapi pada multiplexer data yang diterima segera diteruskan ke tujuannya. Sedangkan concentrator akan mengumpulkan semua data yang diterimanya sampai batas tertentu dan kemudian baru disalurkan secara bersamaan ke tujuan.
Concentrator selain membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yang tidak bermanfaat, juga membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran berita tanpa kesalahan (error). Concentrator mempunyai processor yang khusus. Pengumpulan tidak saja mengkombinasikan saluran kecepatan rendah menjadi saluran berkecepaan tinggi, tetapi juga melakukan konversi data, kecepatan, meratakan traffic dan error control, yaitu segala usaha untuk memperbaiki daya guna dari komputer dan saluran komunikasi. Fungsi concentrator hamper sama dengan multiplexer. Perbedaannya, kalau multiplexer menggabungkan sinyal dari banyak sumber dan menyalurkannya sekaligus dari satu kanal komunikasi. Sedangkan Concentrator menampung sinyal dari beberapa sumber dan menyalurkannya melalui saluran komunikasi bila saluran tersebut bebas. Data ditampung dulu sebelum dikirim keluar. Cirri khas concentrator yang amat bermanfaat ialah kemampuan mendukung protocol yang mengikuti model OSI.
3. Protokol dan Arsitektur Jaringan
Tidak dapat disangkal lagi bahwa terdapat berbagai macam merek dan sistem komputer yang masing-masing memiliki ciri khas sendiri. Oleh karena itu manusia ingin memunculkan usaha untuk memungkinkan suatu komputer berbicara dengan komputer lain baik yang sama maupun yang berbeda merek. Jelas usaha ini sangat menonjol di bidang networking. Dalam komunikasi data ada prosedur yang harus diikuti oleh dua buah atau lebih sistem komputer yang ingin saling berhubungan dan berkomunikasi. Prosedur ini disebut “protokol”. Secara umum protokol melaksanaan dua fungsi, yaitu :
  1. Membuat hubungan antara pengirim dan penerima.
  2. Menyalurkan informasi dengan keakuratan yang cukup tinggi.
Protokol ini pada awalnya didefinisikan sendiri oleh pabrik karena mereka saling tidak dapat atau sukar berhubungan. Untuk mengatasi masalah adanya berbagai macam protokol tersebut, ISO bekerja sama dengan organisasi lain seperti CCITT, EIA, DLL. Dalam usahanya mengembangkan protokol komunikasi data yang baru, digunakan suatu model. Model ini dikenal model OSI (Open System Interconections).
Model OSI ini menggunakan “Layers” atau “Level” untuk menentukan berbagai macam fungsi dan operasi sistem komunikasi data. Standar ini secara garis besar batasan suatu protokol untuk memudahkan dan memungkinkan setiap perusahaan membuat protokolnya sendiri secara terpisah. OSI mendefinisikan sistem sebagai himpunan dari satu atau lebih komputer beserta perangkat lunak, terminal, operator, proses, alat penyalur infornasi lainnya yang dapat melaksanakan pengolahan, dan penyalur informasi. Empat pengelompokan protokol dapat dituliskan dan keempat pengelompokan ini ekuivalen dengan empat layer pertama OSI.
4. Local Area Network (LAN)
Local area network berkaitan erat dengan komunikasi data, yaitu pertukaran informasi atau pertukaran data antara dua pihak yang masing-masing dapat saling mengerti maksud dan tujuan dari pihak lain. Berikut ini sekilas tentang keuntungan dan kerugian menggunakan LAN menurut Sutabri (2005:259).
Keuntungan LAN :
  1. Memungkinkan pemakaian sumberdaya secara bersama-sama
  2. Memungkinkan perbaikan untuk kerja yang lebih baik
  3. Memungkinkan pengiriman data yang lebih banyak dan kompleks serta pertukaran informasi yang lebih baik
  4. Meningkatkan produktifitas serta melindungi investasi yang ada.
Kerugian LAN :
  1.  Pembuatan instalasi jaringan tidak sederhana
  2.  Perlunya software khusus yang dirancang untuk multi user
  3.  Perlunya pengaturan data dan keamanan data di dalam network
  4.  Virus dapat menyebar ke seluruh jaringan.
5. Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) atau sering juga disebut long distance network sebagai lawan dari local area network, menjelaskan tentang keberadaan sebuah jaringan yang lebih luas dari local area network (LAN). Wide area network (WAN) mencakup komunikasi LAN dengan LAN, komunikasi LAN dengan WAN, dan komunikasi WAN dengan WAN.
D.Aplikasi Komunikasi Data
Komunikasi data  sangat membantu sebuah organisasi dalam mencapai efisiensi kinerja. Adapun peran-peran komunikasi data yang menonjol adalah
  1. Pengumpulan data (data collection). Data dapat dikumpulkan dari beberapa tempat (remote station), disimpan dalam memory dari komputer dan pada waktu tertentu data tersebut daapat diolah.
  2. Tanya -jawab (Inquiry & Response). Pemakai mempunyai akses langsung ke program atau file. Data yang dikirimkan ke sistem komputer ini langsung diproses dan hasilnya segera dapat diberikan. Bilamana pemakai melakukan dialog dengan komputer maka sistem semacam ini disebut interactive. Contohnya aplikasi yang berhubungan dengan Point of Sales (Pembayaran di pertokoan). Pada aplikasi ini data segera diberikan kepada komputer dan hasil proses diperoleh dalam waktu yang singkat juga.
  3. Storage dan Retrieval. Data yang sebelumnya telah disimpan dalam komputer dapat diambil sewaktu-waktu oleh pihak yang berkepentingan.
  4. Time sharing. Sejumlah pemakai (user) dapat mengerjakan programnya bersama-sama atau tiap user diberikan kesempatan untuk bekerja selama jangka waktu tertentu yang tetap besarnya, setelah itu pemakai lain akan mendapatkan kesempatan. Misalnya teller terminal pada suatu bank. Ketika seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator pada terminal tersebut dimasukkan dalam komputer, kemudian data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja dilakukan.
  5. Real time data processing dan process control. Hasil proses dikehendaki siap dalam waktu yang sesuai dengan kepentingan proses tersebut (“real time”). Misalnya penumpang pesawat terbang dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak. (Tanutama, t.t:6)
E. Komputerisasi Sistem
Komputerisasi sistem berbeda dengan sistem koputerisasi. Secara harfiah, komputerisasi sistem adalah unjuk kerja manusia di dalam sistem yang masih merupakan unsur yang memegang peranan penting (50%), selebihnya unjuk kerja tersebut dikerjakan oleh komputer/mesin (50%). Sebagai contoh, komputerisasi SIM, SIMAWA (Sistem Informasi Manajemen kemahasiswaan), sistem penggajian, komputerisasi KTP, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem komputerisasi adalah unjuk kerja manusia hanya 10% saja sehingga manusia hanya berfungsi sebagai supervisi dalam hal ini, selebihnya unjuk kerja tersebut dikerjakan oleh mesin/komputer (90%). Sebagai contoh yaitu, ATM (Automatic Teller Machine), Assembling mobil, pengoreksian hasil ujian SNMPTN/UN, dan lain sebagainya. (Sutabri, 2005:262)
  1. Perangkat Keras. Sutabri (2005:262) menyatakan bahwa perangkat keras pada sistem komputer terdiri dari masukan (input), central processing unit (cpu), tempat penyimpanan (secondary memory), dan keluaran (output).
  2. Perangkat Lunak. Sutabri (2005:264) mengemukakan secara fungsinya perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sistem software, programming language, dan application software.










PENUTUP
A. Simpulan
  1. Teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi yang menggunakan komputer atau alat komunikasi lainnya untuk mengumpulkan, mengolah dan menyampaikan atau mengirim informasi dengan mudah dan akurat.
  2. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan sarana yang dapat digunakan untuk  mengumpulkan atau menyediakan informasi yang dibutuhkan organisasi dengan akurat dan tanpa menghabiskan banyak waktu sehingga lebih mempercepat kinerja organisasi. Sedangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berguna bagi organisasi dalam menyediakan informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan. Sehingga pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem informasi manajemen akan mendukung aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Kemudahan yang ada ini akan mengakibatkan SIM menjadi lebih efisien.
  3. Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi dari suatu titik ke titik lain dengan menggunakan kode tertentu melalui media komunikasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi data adalah transmisi data, perangkat keras yang diperlukan, serta protokol dan arsitektur jaringan.
  4. Komunikasi data sangat membantu sebuah organisasi dalam mencapai efisiensi kinerja. Peran – peran komunikasi data yang menonjol adalah pengumpulan data, tanya jawab, storage dan retrieval, time sharing dan real time data processing dan process control.
  5. Komputerisasi sistem adalah unjuk kerja manusia di dalam sistem yang masih merupakan unsur yang memegang peranan penting (50%), selebihnya unjuk kerja tersebut dikerjakan oleh komputer/mesin (50%). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komputerisasi sistem yaitu perangkat keras, perangkat lunak yang akan digunakan dan personal operasi.
B. Saran
  1. Sebuah organisasi hendaknya mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem informasi manajemen sehingga kinerja organisasi dalam rangka pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan pemanggilan kembali akan lebih efisien.
  2. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem informasi manajemen sebuah organisasi juga harus memperhitungkan kebutuhan dan kondisi organisasi baik dalam rangka pemilihan perangkat keras maupun perangkat lunak.
  3. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem informasi manajemen memang lebih menjamin tingkat keamanan data namun seorang pemimpin tetap harus waspada dan mempunyai back up data tersendiri.